Prasasti Malenga

Berisi tentang penetapan nama desa Malenga yang penduduknya telah membantu Raja Haji Garasakan dalam peperangan melawan Haji Linggajaya dari kerajaan Panjalu, sehingga musuh terusir dari istananya di Tanjung.

Prasasti Malenga dengan rangka tahun 974 Saka (22 Agustus 1052 M) dikeluarkan oleh “Sri Maharaja Haji Garasakan” dengan disertai cap/ logo/ lencana kerajaan “Garuda Mukha”.

Untuk memperingati pemberian anugerah Raja Haji Garasakan kepada penduduk desa Malenga, Prasasti Malenga disalin kembali (ditulad) pada 7 lempeng tembaga dengan rangka tahun 1258 Saka/ 1336 M.

Ditemukan di desa Banjararum, kecamatan Rengel, kabupaten Tuban pada tahun 1960. Dan prasasti ini sekarang tersimpan di Museum Nasional Jakarta dengan nomer inventaris E-81.

Prasasti Malenga mempunyai huruf yang buruk, oleh karena itu pembuatan alih aksara serta membuat catatan pada alih aksara prasasti Malenga diharapkan dapat memberikan koreksi terhadap kesalahan penulisan oleh citralekha.

Kesalahan dalam pembacaan dapat mengakibatkan salah penafsiran sehingga dapat mengakibatkan penguraian peristiwa sejarah menjadi tidak tepat.

Prasasti tersebut dapat menjadi data sejarah penting, guna mengisi masa-masa sejarah yang masih kosong.

 

Sumber:

Perpustakaan UI:

http://lib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=20156365&lokasi=lokal

Sejarah nasional Indonesia: Zaman kuno; PT Balai Pustaka 2008

https://books.google.co.id/books?id=LReVFTELXcwC&pg=PA281&lpg=PA281&dq=prasasti+malenga&source=bl&ots=VYvZpBKyfM&sig=WfXYbYGu6-FlLJqKigqFo05FfJc&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjQm-2v0PHSAhVHnBoKHUTcB6EQ6AEISTAK#v=onepage&q=prasasti%20malenga&f=false

Buku Sejarah SMA Kelas 2:

https://books.google.co.id/books?id=u1dWJ19ZnHkC&pg=PA43&lpg=PA43&dq=prasasti+banjar+arum&source=bl&ots=bSX9MPpJbi&sig=5IGXxDTvwZcZrfw6jgQndpSz-V0&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwii9bSB0vHSAhXCPRQKHTA5DPkQ6AEIODAD#v=onepage&q=prasasti%20banjar%20arum&f=false